Dok: lokasi rapat (SDN 3 Ciporang )
Kuningan RIN -
Sebuah kejadian yang cukup unik terjadi ketika pemenang program revitalisasi sekolah di Kabupaten Kuningan memutuskan untuk mengadakan rapat tepat pada hari kemerdekaan Indonesia.
Rapat yang di gelar kemarin di SDN 3 Ciporang , banyak pihak yang merasa aneh dengan keputusan ini, karena hari kemerdekaan seharusnya menjadi hari libur dan perayaan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Bahkan muncul pendapat dari beberapa awak media lokal maupun nasional, mereka menduga kegiatan rapat tersebut sengaja di adakan pas momen hari peringatan kemerdekaan Republik Indonesia. Seolah olah hanya untuk menghindari dari liputan media .
Terkait hal itu pihak konsultan meluruskan tentang kejadian tersebut seperti di lansir dari media online ciremai Pos edisi 17/8/2025. Menurut Andi selaku konsultan pertemuan tersebut atas permintaan pihak kepala sekolah
" Jadi pihak sekolah yang meminta pertemuan hari ini, setelah upacara HUT RI,bukan dari kami ide pertemuan sekarang masa saya tolak ? Apalagi Ini pertemuan ke Tiga , dan sifatnya juga mendadak ,"jelas Andi
Andi berdalih urgensi pertemuan tersebut tersebut tidak bisa di tunda karena harus membahas teknis pengerjaan proyek revitalisasi pendidikan yang bersumber dari APBN 2025.
Namun pernyataan konsultan tersebut justru menimbulkan kontroversi, karena kalau emang pertemuan itu sangat penting kenapa jadwalnya dadakan dan berbarengan dengan hari peringatan HUT RI, dan pasti tingkat kehadirannya pun harus semua Kepala sekolah calon penerima program.
Informasi di terima pemberitahuan rapat di tujukan untuk 19 Kepala sekolah tapi yang hadir cuman 9 Kepala sekolah
Sementara pihak Disdikbud Kabupaten Kuningan melalaui Kasie Sapras SD , Aji waktu di konfirmasi media ini melalaui sambungan telepon, Senin (18/8/2025) mengatakan , justru dia sangat mengapresiasi dengan semangat nya para kepala sekolah mengadakan rapat dadakan seperti itu, dia juga mengaku pihaknya tidak ada keterlibatan dalam mekanisme dan administrasi program revitalisasi 2025 ini.
" Saya juga tidak menerima undangan, saya di kasih tau dadakan , kami dari pihak dinas pendidikan Kabupaten Kuningan, sifatnya hanya mendampingi saja , karena terkait administrasi dan segala macamnya itu urusan kepala sekolah , konsultan dan PPK nya juga dari pusat langsung," jelas Aji menjawab pertanyaan wartawan dalam sambungan telepon seluler pribadi nya.
"sudah seharusnya sekolah dengan konsultan (perencana) sering mengadakan pertemuan, karena terkait dengan pekerjaan...tanpa memberitahukan juga ga masalah, karena di SK PKS, yg masuk didalamnya ada sekolah, konsultan (perencana,pengawas), mungkin komite, tidak ada unsur dari dinas masuk di dalam susunan kepengurusan kegiatan. Tersebut," tambahnya
"Mun hoyong apal taroskeuna ka pa andi konsultan dan kepsek nya...(Kalau pingin jelas tanya kan pada Kepala sekolah dan konsultan....red) ," pungkasnya
Terkait hal tersebut ada beberapa pendapat dari masyarakat namun sayangnya namanya enggan di munculkan, salah satunya berinisial I.S. menurut I.S. mungkin,Pemenang program revitalisasi sekolah mungkin memiliki alasan yang kuat untuk mengadakan rapat pada hari kemerdekaan, seperti kebutuhan untuk membahas proyek yang sangat penting dan tidak dapat ditunda.
" Mungkin kebutuhan proyek jadi rapat nggak bisa di tunda, tapi kalau tingkat urgensi nya tidak terlalu tinggi keputusan ini kurang tepat, karena hari kemerdekaan seharusnya menjadi hari libur dan perayaan,"katanya
"Rapat tersebut mungkin dapat mempengaruhi pelaksanaan proyek revitalisasi sekolah di masa depan. Namun, keputusan ini juga menunjukkan komitmen pemenang program untuk menyelesaikan proyek dengan baik," pungkasnya
(Tim /red)