Tasikmalaya-RIN
Polemik perpisahan siswa yang sering diadakan setiap 1 tahun sekali kini seolah menjadi masalah serius sejak adanya kebijakan gubernur terpilih Dedi Mulyadi,yang melarang keras kegiatan perpisahan tersebut.
Tapi beda halnya dengan SMK Bina Putra Nusantara Kota Tasikmalaya, Seolah punya gagasan tandingan,SMK Bumi Putra Nusantara mengadakan pesta pelepasan siswa tersebut dengan istilah apresiasi siswa.
Saat diwawancara wakabidang kesiswaan Dedi Sarip Gani, M.Hum, menjelaskan bahwa ada beberapa perbedaan kegiatan yang tengah diselenggarakannya dengan kegiatan perpisahan pada umumnya.
Di antaranya menurut kesaksian beliau bahwa dana untuk acara bukan dari orang tua murid tapi suport dari Yayasan.
Seolah tidak menabrak surat edaran Gubernur Nomor :43/PK.03.04/KESRA,pihaknya merasa semua ini didasari dari tuntutan seluruh siswa.
Harapan beberapa pihak hal ini bisa terkonfirmasi oleh sang Gubernur, Kalau sekiranya bisa dibenarkan,besar harapannya bisa menjadi penyeimbang yang menjadi tandingan program Gubernur yang sudah ditetapkan melalui surat edaran.
Sementara ketua Komite,Endang Zaenal Abidin menegaskan bahwa pihak komite sudah melarang kegiatan tersebut.
Tim