Notification

×

Iklan

Iklan



Lika Liku Kehidupan Yahya Sang Jurnalis

Rabu, 28 Mei 2025 | Mei 28, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-27T23:13:29Z

Kuningan - RIN
Yahya Sang Jurnalis 

Yahya, begitulah nama dari sang jurnalis ini. Perawakannya tegap, kulit sawo matang. Punya rupa tampan. Cara berpakaian juga perlente.


Jika berbicara, tata bahasanya sangat teratur, punya kharisma hingga membuat orang yang mendengarnya pasti akan kagum. Eh siapa sangka, suami dari nyonya omah ini punya lika liku Kehidupan yang sangat mengharukan, hingga kemudian menjadi sorang jurnalis yang cukup banyak dikenal orang. Bagaimana kisahnya? Berikut penuturan Yahya, sang jurnalis.


Yahya menuturkan, bahwa kisah hidupnya sejak kecil bisa dibilang prihatin. Dia bukanlah berasal dari kalangan orang yang berada. Tapi justru karena itulah yang membuat dirinya cepat berfikir dewasa. Berkemauan keras, dan pantang menyerah. 

Yahya And Famaly

“Meskipun hidup saya kata orang prihatin, tapi saya jutru bersyukur. Alhamdulillah, saya bisa mandiri karena itu. Perjuangan ayah saya yang keras, yang mendidik saya untuk tidak menyerah pada hidup,” kisah, Yahya.


Yahya kecil, pernah diajak pindah trasmigrasi. Di sanalah dia melihat kegigihan ayahnya berjuangvmenghidupi keluarganya. Perjuangan sang ayah itulah pelajaran berharga bagi Yahya kecil.


Sayangnya, Yahya kecil kemudian harus ditinggal sang Ayah yang sangat dia cintai nya. Tak terbayang kesedihan Yahya kecil dan keluarganya saat itu. Betapa tidak, satu satunya orang yang jadi tumpuan hidupnya harus meninggalkan mereka.


“Akhirnya ibu saya membawa pulang kembali ke Cirebon. Untuk ongkos saja sampai menjual sebidang tanah,” kisah nya lagi.


Sejak itu, sambung Yahya, dirinya mulai prihatin. Yahya kecil dan saudara saudaranya harus mengalami hidup pahit, berjuang mencari nafkah.


“Saya terus bekerja keras. Cita cita saya ingin sekolah. Sayapun bekerja serabutan mencari uang, untuk membantu biaya hidup dan biaya sekolah. Karena sekolah saat itu tidak ada yang gratis,” tuturnya.


Yahya memang betul betul pantang menyerah. Meski usianya masih kecil, tapi dia mampu bekerja layaknya orang dewasa. Yahya pernah mengurus kambing yang jumlahnya sangat banyak. Hasilnya kemudian dibagi dua dengan pemiliknya.


Namun ada satu hal yang sangat luar biasa pada diri seorang Yahya. Meski saat itu belum sekolah tapi dia sudah mampu membaca dan menulis melebihi anak anak seusianya yang sudah masuk sekolah. Hebatnya lagi, cara belajarnya Yahya pun sangat unik.


“Misalnya ada tulisan pada tembok. Saya panggil teman saya dengan alasan tebak tebakan. Saya suruh dia membaca tulisan itu. Setelah dibaca teman saya, lalu saya hapalkan bacaan itu. Saya juga belajar nulis sendiri meniru tulisan tadi,”


Demikianlah sekilas kisah hidup Yahya sang jurnalis. Bersambung pada kisah selanjutnya.


(Red)







×
Berita Terbaru Update