|  | 
| Caption:Warga Ciamis yang malang miskin,sakit ,tak tersentuh bantuan pemerintah | 
Ciamis RIN-
Disebuah gang Kecil di Dusun Girang,Desa Rancah,Kabupaten Ciamis,terlihat seorang laki-laki paruh baya yang terbaring lemas karna sakitnya.
Tatapan kosong dari matanya seakan menandakan kesedihan dari beban berat yang menimpanya.Bukan tentang penghasilan,bukan juga tentang sakitnya,tapi tentang ketidak dianggap nya oleh sistem pemerintah yang seharusnya melindunginya.
"Kalau bukan saya yang bicara,siapa lagi?
Tapi kalau sudah bicara kesan nya dibilang bikin keributan"ucap ugek.
Ugek adalah bagian dari wajah wajah yang tak terlihat oleh statistik bantuan pemerintah,Karna Bukan hanya miskin,ia juga menderita sakit Hyperteroid selama Delapan Tahun,namun tidak pernah mendapat bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.
Dalam wawancaranya pada hari Sabtu 25 Oktober 2025 di rumah saudaranya,ugek mengatakan,dirinya tidak dianggap oleh pemerintah,karna tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah dalam bentuk apapun.
Bahkan ditengah sakitnya,ugek pernah menghubungi kepala dusun girang,untuk menanyakan kapan ia akan mendapat bantuan,tapi tidak ada respon baik dari Kadus nya.
"chat saya di abaikan,sampai saat ini juga belum ada respon apa apa dari kadusnya"ungkap ugek.
Setelah kepala dusun (Kadus) yang ia kirimi pesan whatsapp tanpa respon,hal yang sama harus kembali ugek rasakan dari Bupati Ciamis H.Herdiat Sunarya.
"Karna saya kenal,saya bertanya kabar dan meminta bantuan,tapi tidak ada respon".jelas nya dengan nada kecewa.
Ugek menerangkan,saat itu ia dan istrinya sedang dirawat di Puskesmas Rancah dan memerlukan biaya nya,bahkan sampai saat ini masih hutang Rp 1,300,000 ke Puskesmas Rancah.Karna stri saya tidak punya BPJS.
"saya merasa tidak dianggap oleh pemerintah,saya merasa dikucilkan,padahal saya tidak punya rumah,bukan orang kaya dan sekarang saya sedang sakit,tapi kenapa saya tidak diperhatikan"terangnya.
Diakhir wawancaranya ugek menyampaikan,kalo dari pribadi nya jujur saya sudah pernah dibantu,tapi kalo secara pemerintahnya belum,karna sampai saat ini saya belum merasakan bantuan dari program pemerintah.
"Ada pak Dedi (Kades Rancah) yang langsung datang kerumah dan memberikan bantuan uang,tapi bukan dari pemerintah,melainkan dari kantong pribadinya"pungkasnya.
(Ujang Aep)
 



 
 
 


 
 
 
 
 
0 Komentar