
Dok : situs Geger sunten Tambak sari
Ciamis – RIN
Situs Geger Sunten di Desa Tambaksari, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis merupakan warisan budaya yang memiliki nilai sejarah mendalam, tidak hanya sebagai peninggalan fisik melainkan juga sebagai cermin perjalanan Kerajaan Galuh abad pertengahan.
Tempat ini dipercaya menjadi lokasi dimana sosok legendaris Ciung Wanara, yang hidup pada abad ke-8 Masehi, ditumbuhkan dan ditempa keberaniannya untuk menentang kekuasaan Rahyang Tamperan Barmawijaya yang disebarkan dengan kesewenang-wenangan.
Menurut Dodo, juru kunci Situs Geger Sunten, Ciung Wanara adalah putra Prabu Adimulya Permanadikusumah dan Dewi Naganingrum yang sejak usia muda dibesarkan di kawasan tersebut oleh Aki Balangantrang. Di sini, ia memperoleh kecerdasan, keberanian, dan tekad untuk menuntut kembali haknya atas tahta Kerajaan Galuh.
“Ciung Wanara tidak hanya menjadi pewaris tahta, melainkan juga simbol perlawanan rakyat terhadap tirani Tamperan,” ungkap Dodo dalam wawancara pada hari Kamis (11/12/2025).
Sejarah mencatat bahwa Tamperan yang memerintah Galuh periode 725–739 Masehi dikenal dengan gaya kepemimpinan yang tegas dan menimbulkan penderitaan masyarakat. Di tengah situasi tersebut, Ciung Wanara muncul sebagai harapan baru bagi rakyat. Minatnya terhadap sabung ayam, yang merupakan permainan populer pada masa itu, menjadi media untuk menantang kekuasaan Tamperan.
Momen krusial terjadi pada tahun 739 Masehi ketika ayam milik Ciung Wanara berhasil mengalahkan ayam andalan Tamperan dalam sebuah sayembara. Meskipun kemenangan itu seharusnya menandai kembalinya tahta kepada Ciung Wanara, pengingkaran janji Tamperan menyebabkan konflik memuncak, sehingga Ciung Wanara harus mengungsi setelah berhasil meloloskan diri dari penjara dan melanjutkan perlawanan.
Untuk masyarakat Ciamis dan Jawa Barat, Situs Geger Sunten kini berperan sebagai pengingat tentang keberanian, perjuangan, dan harapan rakyat Galuh melawan tirani, sekaligus warisan budaya yang perlu dilestarikan. Meskipun belum terlalu dikenal oleh khalayak luas, keberadaan berbagai petilasan di lokasi tersebut membuktikan adanya peradaban yang pernah berkembang.
Dodo menilai bahwa diperlukan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui instansi terkait untuk mengenalkan Situs Geger Sunten, tidak hanya sebagai upaya pelestarian sejarah namun juga sebagai lokasi wisata edukasi yang berpotensi besar. Ia berharap adanya perhatian khusus untuk menata situs ini agar potensinya dapat dimaksimalkan.
Ujang Aep


